Menkumham Tak Paham Pelanggaran HAM Mesuji
VIVAnews - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Amir Syamsuddin mengaku tak paham isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi di Mesuji, Lampung.
"Jangan bicara hak asasi manusia yang tidak bisa dikuasai saya dengan baik," kata Amir di Gedung DPR, Jumat, 16 Desember 2011.
Dia mengatakan, bentrok antara Warga Mesuji dan karyawan PT Sumber Wangi Alam yang berujung pembantaian terhadap 30 orang itu, adalah tugas dari Komnas HAM. "Itu kan ada beberapa versi jadi yang paling berkompeten untuk lakukan investigasi tentu sudah ada Komnas HAM dan lainnya," kata dia.
Amir mengatakan, dia akan memberikan kesempatan kepada Komnas HAM untuk melakukan investigasi karena dalam kejadian ini, ada beberapa versi. "Faktanya masih dibantah bahwa kejadian kemarin tidak seperti itu. Ada di tempat lain dan seluruh pelakunya sudah diproses secara hukum dan masuk penjara," kata dia.
Lalu bagaimana dengan video yang diperlihatkan kepada DPR? "Saya tidak berhak untuk mengatakan yang mana yang paling valid. Kami serahkan kepada yang punya otoritas untuk melakukan investigasi. Seorang Menkumham tidak tahu segala-galanya," kata dia.
Amir juga mengatakan, peristiwa yang terjadi di Mesuji bukan pelanggaran HAM berat. "Bukan. Hanya karena melihat, karena menonton, enggak boleh Anda menyimpulkan seperti itu. Berikan kesempatan kepada tim investigasi untuk memberikan keterangan yang paling benar, saya kan hanya menonton seperti Anda."
Juru bicara presiden Julian Aldrin Pasha menambahkan, Presiden sudah memerintahkan Menteri Koordinator Polkam dan Kapolri untuk membentuk tim. "Mencari fakta atau kebenaran terkait isu bahwa ada kekerasan di Mesuji," kata Julian di Istana Presiden, hari ini.
Tim ini, kata dia, akan melapor ke Presiden SBY. "Ada usulan juga dari Menkopolhukam agar pihak-pihak yang terlibat secara langsung atau tidak. Mulai dari perusahaan, masyarakat, atau satuan pengamanan," jelasnya.
Dengan duduk bersama, kata dia, solusi konstruktif bisa dicari. Sejauh ini, kata dia, telah ditemukan bukti tidak adanya keterlibatan aparat atau kepolisian di sana. "Seperti yang disampaikan Komnas HAM." (umi)
• VIVAnews "Jangan bicara hak asasi manusia yang tidak bisa dikuasai saya dengan baik," kata Amir di Gedung DPR, Jumat, 16 Desember 2011.
Dia mengatakan, bentrok antara Warga Mesuji dan karyawan PT Sumber Wangi Alam yang berujung pembantaian terhadap 30 orang itu, adalah tugas dari Komnas HAM. "Itu kan ada beberapa versi jadi yang paling berkompeten untuk lakukan investigasi tentu sudah ada Komnas HAM dan lainnya," kata dia.
Amir mengatakan, dia akan memberikan kesempatan kepada Komnas HAM untuk melakukan investigasi karena dalam kejadian ini, ada beberapa versi. "Faktanya masih dibantah bahwa kejadian kemarin tidak seperti itu. Ada di tempat lain dan seluruh pelakunya sudah diproses secara hukum dan masuk penjara," kata dia.
Lalu bagaimana dengan video yang diperlihatkan kepada DPR? "Saya tidak berhak untuk mengatakan yang mana yang paling valid. Kami serahkan kepada yang punya otoritas untuk melakukan investigasi. Seorang Menkumham tidak tahu segala-galanya," kata dia.
Amir juga mengatakan, peristiwa yang terjadi di Mesuji bukan pelanggaran HAM berat. "Bukan. Hanya karena melihat, karena menonton, enggak boleh Anda menyimpulkan seperti itu. Berikan kesempatan kepada tim investigasi untuk memberikan keterangan yang paling benar, saya kan hanya menonton seperti Anda."
Juru bicara presiden Julian Aldrin Pasha menambahkan, Presiden sudah memerintahkan Menteri Koordinator Polkam dan Kapolri untuk membentuk tim. "Mencari fakta atau kebenaran terkait isu bahwa ada kekerasan di Mesuji," kata Julian di Istana Presiden, hari ini.
Tim ini, kata dia, akan melapor ke Presiden SBY. "Ada usulan juga dari Menkopolhukam agar pihak-pihak yang terlibat secara langsung atau tidak. Mulai dari perusahaan, masyarakat, atau satuan pengamanan," jelasnya.
Dengan duduk bersama, kata dia, solusi konstruktif bisa dicari. Sejauh ini, kata dia, telah ditemukan bukti tidak adanya keterlibatan aparat atau kepolisian di sana. "Seperti yang disampaikan Komnas HAM." (umi)
Tanggapan :
Komentar menkumham Amir Syamsuddin tidak salah, yang dia kemukakan adalah pendapat pribadi. Namun mengingat posisinya sebagai menkumham, Amir seharusnya mengerti bagaimana harus bersikap. Dalam komentar-komentarnya, tidak ada satu pun yang menunjukkan keprihatinan. Kasus pembantaian 30 arang jelas bukan merupakan kasus kecil, tapi ia seakan-akan melempar semua tanggung jawab kepada komnas HAM. Hal ini bisa membuat para korban peristiwa mesuji menjadi berang. Jika pemimpin yang diharapkan justru tidak memiliki kepekaan terhadap kasus sebesar ini, apalagi jika hanya kasus-kasus kecil? Ini bisa jadi bahan evaluasi bagi para menteri, karena salah satu yang diharapkan masyarakat adalah keadilan dan ketentraman bagi kehidupan mereka.