Minggu, 27 November 2011

Tugas 7

PERILAKU BOROS LISTRIK
Berbicara mengenai upaya penghematan listrik di Indonesia memang tidak ada habisnya. Tarik-menarik kepentingan dibalik ide ini bagaikan benang kusut yang susah diurai. Para pebisnis bersikukuh menghemat listrik berarti menghambat proses produksi. Sebagian masyarakat berdalih mengubah kebiasaan menghidupkan AC sepanjang hari adalah hal yang sulit.
Sedangkan, para aktivis lingkungan bersikeras bahwa sumber energi hampir mengalami “sakratulmaut”. Pemerintah pun bingung bagaimana bersikap secara rasional. Penggunaan listrik di Indonesia masih tergolong boros. Pada 2007 konsumsi listrik di Jakarta mencapai 23% dari total konsumsi listrik seluruh Indonesia.
Pada 2005 fakta ironi mencuat, cadangan listrik di Jawa-Bali berada pada level yang mengkhawatirkan. Cadangan listrik yang ideal seharusnya 600 Megawatt.Namun, cadangan listrik Jawa-Bali hanya mencapai 120 Megawatt. Ketersediaan listrik di Indonesia masih bergantung pada energi fosil seperti minyak bumi.
Padahal, minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak diperbaharui (nonrenewable resources). Sehingga, ketersediaannya di alam terbatas dan jangka waktu untuk terproduksi kembali relatif lama. Konsekuensi logisnya adalah jika minyak bumi yang terbatas itu digunakan tanpa batasan maka dapat dipastikan kelestarian sumber energi fosil terancam.
Akibatnya,kegiatan manusia yang menggunakan energi listrik terhambat akibat keterbatasan sumber energi. Perilaku konsumtif masyarakat terhadap listrik adalah salah satu penyebab mencuatnya masalah ini.Kebiasaan masyarakat yang boros dalam menggunakan listrik bagaikan efek bola salju.
Bila dipikir-pikir, saat ini sebagian besar rumah rata-rata memiliki satu buah komputer dan satu buah AC, bila mengakumulasikan jutaan rumah di Indonesia, bisa dibanyangkan berapa banyak pemakaian listrik setiap harinya.
Sudah banyak solusi-solusi yang diutarakan untuk mengurangi pemakaian listrik, seperti melakukan pembatasan listrik bagi tiap-tiap rumah atau memberikan insentif berupa bonus kepada rumah yang berhasil menekan pemakaian listrik. Tapi tetap saja untuk mengurangi pemakaian listrik diperlukan kesadaran setiap warga negara, baik yang memiliki rumah mewah dengan segudang peralatan elektronik di dalamnya, ataupun yang memiliki rumah dengan peralatan elektronik standar. Mereka harus menyadari pentingnya mengurangi pemakaian listrik, penyadaran seperti ini bisa diwujudkan dengan sosialisasi secara rutin dan membiasakan kebiasaan yang benar pada masyarakat.

MUHAMMAD HUDA RABBANI
14111729
ILMU SOSIAL DASAR
Referensi :

Tugas 4

HEDONISME PEJABAT NEGARA

KRITIKAN keras kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat itu disampaikan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas. Bahkan bukan hanya anggota DPR, para pejabat Indonesia dikritik bergaya hidup berlebihan.

Kita lihat bagaimana kritikan Ketua KPK tersebut langsung ditanggapi oleh para pejabat negara. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan para pejabat untuk mengubah gaya hidup yang dianggap berlebihan.

Gaya hidup para pejabat negara yang cenderung bermewah-mewahan sebenarnya sudah sejak lama diingatkan. Presiden Soeharto bahkan pernah membuat keputusan presiden berkaitan dengan gaya hidup sederhana. Ketika itu sampai ditetapkan batasan undangan pernikahan yang diperbolehkan dilakukan para pejabat negara.

Namun keputusan itu tidak pernah efektif dilaksanakan. Kita kesulitan untuk membuat para pejabat negara mau mengubah gaya hidupnya. Apalagi ketika kekuasaan dianggap sebagai hak istimewa, power is privilege.

Kita pasti tidak terima apabila sistem kekuasaan yang berlaku di negara ini dikatakan feodal. Tetapi itulah fakta yang sebenarnya terjadi. Para pejabat kita selalu berubah ketika diberi kekuasaan dan tiba-tiba saja menuntut untuk dihormati. Bahkan tidak jarang kita melihat pejabat yang lalu menjaga jarak. Tiba-tiba ia menjadi pribadi yang berbeda saat sudah menjadi pejabat. Gaya hidupnya pun kemudian berubah 180 derajat, berbeda jauh dengan apa yang kita kenal sebelumnya.

Semua itu tidak bisa dilepaskan oleh perlakuan berlebihan yang diberikan kepada para pejabat negara. Lihatlah kendaraan yang diberikan kepada pejabat negara ketika ia dilantik menduduki jabatan tinggi. Mobil yang diberikan mobil yang mahal dengan alasan ia seorang pejabat negara yang membawa nama bangsa.

Seakan-akan ukuran nama baik itu dilihat dari barang yang digunakan. Padahal seharusnya karya pejabat itulah yang akan membuat harum nama bangsa dan negara.

Asketisme merupakan sifat yang jarang dimiliki para pejabat kita. Padahal kita mempunyai contoh pejabat yang seharusnya bisa dijadikan model. Kita pernah mempunyai pemimpin seperti Mohammad Hatta yang hidupnya begitu sederhana.
Kita semua tahu bagaimana Bung Hatta mampu membedakan apa yang memang menjadi hak pribadinya dan apa yang merupakan haknya sebagai Wakil Presiden. Bung Hatta tidak pernah menggunakan apa yang menjadi haknya sebagai pejabat negara untuk kepentingan pribadinya.

Bahkan ketika Bung Hatta menginginkan untuk memiliki sepatu yang bermerek, ia memilih untuk menabung dari gaji yang diperolehnya. Bung Hatta tidak pernah mau memanfaatkan jabatannya untuk kenikmatan pribadinya. Bung Hatta tidak pernah menyesal ketika sampai  ia pensiun pun sebagai wakil presiden tidak pernah bisa memenuhi mimpinya memiliki sepatu bermerek.

Dengan sikap hidup apa adanya, Bung Hatta tidak pernah tergoda untuk menyalahgunakan kekuasaannya. Bung Hatta merupakan simbol kebersihan seorang pejabat dan tidak pernah terbayang pada dirinya untuk melakukan korupsi.

Sekarang kita dihadapkan kepada praktik korupsi yang memprihatinkan karena kemewahan dijadikan tujuan hidup. Para pejabat negara baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif rela untuk menggadaikan kehormatannya demi mengejar kekayaan.

Kalau Ketua KPK mengatakan hedonisme menjadi tujuan hidup para pejabat Indonesia, itu bukanlah sesuatu yang berlebihan. Itulah memang kenyataan yang terjadi dan seharusnya dikoreksi kalau ingin memperbaikinya.
Kita telah menjadi bangsa yang menjadikan materi sebagai sesuatu yang harus diutamakan. Bahkan demi mendapatkan materi, banyak orang yang mau melakukan apa saja. Seakan-akan itulah yang menjadi tujuan hidup.

Para tokoh agama sudah lebih dulu mengingatkan hal itu. Bagaimana materi sudah dianggap sebagai dewa dan banyak di antara kita yang menghamba untuk itu. Jabatan tidak lagi dilihat sebagai amanah untuk memajukan negara dan menyejahterakan rakyat, tetapi lebih dipakai sebagai alat untuk memperkaya diri sendiri.

Perbaikan itu tidak bisa dilakukan dengan imbauan. Tetapi harus ada contoh yang jelas dari pemimpin bagaimana kesederhanaan hidup itu seharusnya dijalankan. Kehormatan tidak akan berkurang ketika kita menunjukkan gaya hidup sederhana.

Tanggapan :

Hedonisme, adalah suatu pandangan dimana orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak-banyaknya dengan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. Rumah megah, mobil keluaran eropa terbaru, villa di pegunungan, rekening di luar negri, adalah gaya hidup pejabat sekarang.

Dalam artikel lain, Busyro juga mencontohkan seorang sarjana dari kalangan bawah, hidup di rumah kecil dan bobrok, ketika dia bekerja sebagai staff ahli di sebuah lembaga kementrian dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun, kehidupannya langsung berubah 180 derajat, punya mobil 3, rumah yang mewah dan fasilitas lainnya.

Sangat terlihat bahwa tujuan dari kebanyakan para pejabat negara adalah memperkaya diri sendiri. Walaupun mereka adalah wakil rakyat, mereka seperti orang yang tidak memiliki etika dalam masyarakat. Bagaimana bisa mereka bersenang-senang dengan kekayaan mereka, sedangkan masyarakat hidup dalam kelaparan dan kemiskinan. Perlu diingatkan, para pejabat negara adalah orang-orang yang dipilih oleh rakyat demi perubahan yang baik untuk bangsa dan negara. Para pejabat negara sepatutnya mencontoh perilaku Bung Hatta, memisahkan antara hak pribadinya, dan hak menjadi pejabat negara. Dia tidak menggunakan haknya sebagai pejabat negara untuk kepentingannya sendiri. 

Referensi :

MUHAMMAD HUDA RABBANI
14111729
ILMU SOSIAL DASAR

Tugas 3

Angka Bunuh Diri di Indonesia

 Rata-rata angka bunuh diri di Indonesia dilaporkan mencapai 1,6-1,8 per 100 ribu penduduk. Angka tersebut berdasarkan perkiraan lembaga kesehatan dunia, WHO pada 2001.

 Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes Irmansyah di Jakarta, memaparkan, jika laporan tersebut valid, artinya di Jakarta saja, paling tidak terdapat rata-rata insididen bunuh diri sebanyak 160 kasus per tahun atau sekitar 10 kejadian bunuh diri per bulan.

 Rata-rata bunuh diri di Indonesia memang jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata kejadian bunuh diri di dunia yang mencapai 10 per 100 ribu penduduk.

Namun Irmanyah yakin bahwa kejadian bunuh diri di Indonesia pada saat ini pasti juah lebih banyak lagi. ”Hampir tiap hari di media massa kita melihat kasus bunuh diri diberitakan,” katanya sembari menunjukan indikator peningkatan rata-rata kejadian bunuh diri.

 Terlebih lagi, sambungnya, kajian terakhir WHO tersebut hanya berdasarkan perkiraan kematian dari data yang ada di kepolisian. Sulitnya mencari data rata-rata bunuh diri di Indonesia lantaran, masalah bunuh diri di negara ini hanya dianggap sebagia masalah kriminal. Padahal, di negara lain, bunuh diri sudah dijadikan sebagai ukuran masalah kesehatan jiwa, dijadikan sebagai indikator kesehatan negara dan selalu tercatat dalam registrasi kematian.

Lebih jauh dirinya menyatakan, disejumlah wilayah seperti kawasan Gunung Kidul, Jawa Tengah, perlu diwaspadai lantaran tingkat bunuh dirinya termasuk tinggi di Indonesia. Rata-rata bunuh diri (suicide rate) di wilayah tersebut mencapai 4,48 per 100 ribu penduduk. Dengan populasi penduduk sekitar 720.465 (2006), rata-rata terdapat 32,4 kejadian bunuh diri per tahun di Gunung Kidul.

”Saking seringya terdapat kejadian bunuh diri, berbeda dengan sikap di daerah lain, bunuh diri sudah dianggap sebagai kejadian biasa di daerah tersebut,” papar Irmansyah.

 Untuk di Jakarta, data Polda Metro Jaya pada 2010 memperlihatkan bila setiap dua hari sekali ada orang melakukan bunuh diri. Data tersebut diperoleh dari data rata-rata jumlah orang bunuh diri di Jakarta. Di Ibukota, angka bunuh diri naik dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 kejadian bunuh diri mencapai 165 kasus. Pada 2010, angka bunuh diri meningkat menjadi 176 kasus. Artinya setiap bulan ada 12-14 kasus bunuh diri atau setiap dua hari sekali ada orang yang bunuh diri di ibukota ini.

Tanggapan : 

 Bisa disimpulkan bahwa dari tahun ke tahun angka kematian akibat bunuh diri di Indonesia semakin tinggi. Penyebabnya bisa bermacam-macam, pada orang-orang yang tinggal di kota besar seperti Jakarta, bunuh diri kebanyakan disebabkan oleh tingkat stress yang tinggi. Selain itu banyak alasan-alasan bunuh diri yang terdengar sepele, seperti pertengkaran, gagal menjalankan Ujian Akhir, merasa kesepian, dan lain-lain.

 Perlu kerja sama antara pemerintah, petugas kepolisian, lembaga-lembaga agama, serta tokoh-tokoh pada setiap daerah agar angka kematian akibat bunuh diri ini bisa dikurangi. Banyak yang bisa dilakukan, seperti melakukan sosialisasi, penanaman ilmu kerohanian yang kuat, pengaruh tokoh-tokoh, dan lain-lain yang diharapkan bisa meluruskan moral masyarakat Indonesia.

Referensi:





Muhammad Huda Rabbani 14111729
1KA02
Mata kuliah Ilmu Sosial Dasar

Tugas 2

Konflik Pemakaian Rok Mini

 Berawal dari tanggapan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengenai kasus pemerkosaan seorang karyawati di dalam angkot. "Karena itu saya imbau khususnya pada yang perempuan agar jangan menggunakan rok mini saat naik mikrolet. Coba bayangkan yang duduk depan perempuan itu, bagaimana reaksinya melihat ada perempuan pakai rok mini, rada gerak juga kan" begitulah tanggapan Foke sembari berseloroh, Jumat (16/9/2011) di Balai Kota.

 Tak hanya pengguna angkutan umum, Foke juga meminta kepada kaum hawa yang membonceng sepeda motor atau mengendarai sepeda motor agar jangan menggunakan celana pendek yang ketat. "Ini sudah naik motor, pakai celana pendek ketat. Yang nyupir dibelakangnya kan bisa goyang-goyang," ucapnya.
Selang dua hari setelah Foke memberikan tanggapan, para wanita yang pro dengan rok mini beramai-ramai melakukan protes dan berdemo di bundaran HI dengan mengenakan rok mini. Mereka yang gemar memakai rok mini tidak mau disalahkan jika pakaiannya memicu tindak pemerkosaan.
Mereka membawa poster dan spanduk besar dalam kegiatan yang cukup menyita pengguna jalan itu. Spanduk besar yang dibawa bertuliskan ‘Janagn salahkan baju kami. Hukum si pemerkosa’. Poster yang diusung antara lain bertuliskan ‘My rok is my right’ dan ‘Don’t tell us how to dress. Tell them not to rape’.
Menyikapi pernyataan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo tentang rok mini yang kini jadi kontroversi, Ketua Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) H Slamet Effendy Yusuf angkat bicara.

Menurut mantan Ketua Gerakan Pemuda Ansor ini, pendapat untuk tidak membuka aurat atau dengan berpakaian rok mini di tempat umum sebenarnya sebuah nasehat yang baik. Karena itu, sebaiknya kaum perempuan tak harus beraksi.

Hanya saja, wacana ini menjadi kurang tepat karena berbarengan dengan kasus pemerkosaan yang baru saja terjadi di Jakarta.

“Sebenarnya ini kan otokritik bagi pemakai rok mini, jadi ada baiknya juga didengar", ujar Ketua PBNU ini.

Slamet Efendi juga menyatakan, bukan hanya otak kotor yang salah, namun memakai rok mini di depan umum juga tidak dapat dibenarkan.

Tanggapan:

 Kata-kata Foke tidak salah, dia hanya memberikan tanggapan atas kasus yang baru-baru ini terjadi dan memberikan saran. Saran yang diberikan Foke sebenarnya adalah saran yang baik, jadi tidak seharusnya para wanita memrotes dan menyalahkan perkataan Foke.

 Dalam hal ini diibaratkan seseorang menaruh motor di pinggir jalan dengan kunci terpasang, lalu motor itu dicuri orang. Si pencuri memang salah, tapi justru pemilik motor yang memicu tindak kejahatan tersebut.

Referensi:














Muhammad Huda Rabbani 14111729
1KA02
Mata kuliah Ilmu Sosial Dasar

Senin, 21 November 2011

Tugas 6

Prediksi Bencana Banjir Besar Jakarta Tenggelam Tahun 2012

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tidak berani memastikan akan terjadi banjir besar pada 2012, atau sesuai siklus lima tahunan yang akan terjadi di Jakarta.

Menurut Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca Ekstrim BMKG, Kukuh Ribudiyanto, cuaca ekstrim memang salah satu penyebab terjadinya banjir.

Tapi menyangkut dengan siklus banjir yang terjadi lima tahunan, Kukuh tidak ingin memastikan hal itu. Selama ini, dalam penelitian BMKG, hanya mengenal siklus tahunan yang mengindikasikan terjadinya curah hujan tinggi karena adanya badai La nina.

Biasanya, curah hujan yang tinggi ini terjadi mulai Desember hingga Febuari. Perubahan pola hujan di seluruh kawasan Jakarta terjadi karena akan memasuki musim penghujan. Tahun ini, curah hujan di Jakarta memang terjadi di atas normal, dan akan berlangsung hingga Maret dan April.

"Tidak bisa dipastikan ada banjir lima tahunan. Tapi mulai tahun ini, tingkat curah hujan memang di atas normal," ujar Kukuh, saat dihubungi VIVAnews, Kamis malam, 25 November 2010.

Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta telah menyetujui penambahan anggaran penanggulangan banjir sebesar Rp40 miliar dari RAPBD DKI 2011. Jumlahnya menjadi Rp1,76 triliun dari sebelumnya Rp1,36 triliun.

"Penambahan anggaran ini untuk mengantisipasi banjir besar yang diperkirakan akan terjadi di Jakarta pada 2012," kata Wakil Ketua DPRD DKI, Triwisaksana, sesuai dengan hasil rapim pembahasan anggaran RAPBD 2011.

Perkiraan tersebut, dia melanjutkan, didasarkan pada siklus banjir besar yang selalu terjadi setiap lima tahun sekali di Jakarta. "Jadi siklusnya kan begitu. kalau nggak terjadi ya alhamdulillah. Kalau terjadi kita sudah siap-siap," tuturnya.

Penambahan anggaran itu akan digunakan untuk pembangunan empat tanggul di kawasan Jakarta Utara, dan rumah pompa di Cilincing, yang berada di pemukiman warga yang kerap dilanda banjir rob. Empat kawasan yang menjadi langganan banjir rob adalah kawasan Marunda, Cilincing, Jalan RE Martadinata, dan Kamal Muara.

Selain itu, sesuai dengan hasil rapim pembahasan anggaran RAPBD 2011, dengan anggaran Rp1,76 triliun, pemerintah DKI diminta mengatasi 106 titik genangan di jalan arteri dan kolektor yang harus selesai pada 2011.

Sumber :
vivanews.com


Prediksi banjir besar di Jakarta sangat menghawatirkan, kota yang merupakan pusat semua kegiatan itu bisa lumpuh apabila banjir besar tersebut benar-benar terjadi. Pemerintah sudah melakukan langkah tepat dengan melakukan penambahan anggaran penanggulangan banjir dan membangun tanggul-tanggul di tempat yang telah ditentukan.

Yang disayangkan, peristiwa banjir masih terjadi setiap tahun dan belum ada solusi yang tepat untuk menghentikan peristiwa yang berlangsung setiap tahun ini. Anggaran penanggulangan banjir sebesar Rp1,76  triliun tersebut diharapkan bisa digunakan seoptimal mungkin dengan melakukan langkah-langkah yang tepat untuk menanggulangi dan mencegah banjir di Jakarta.    

Tugas 5

Penyebab Awal Penyebaran Virus Hepatitis di Depok

DEPOK - Penyebaran virus Hepatitis A terus menular begitu cepat di Depok, Jawa Barat. Hanya dalam kurun waktu dua minggu, sejak 25 November Oktober 2011 terdapat 90 siswa dan guru SMKN 2 Sawangan, Depok terserang penyakit ini. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Hardiono menegaskan, parameter yang digunakan untuk menetapkan menjadi status Kejadian Luar Biasa (KLB) lantaran terdapat dua kali lipat kenaikan angka kasus. Masa inkubasi, lanjutnya, yakni antara dua hingga enam minggu.

“Kenaikan 100 persen dari tahun sebelumnya, wabah memang besar karena jumlah penyakit yang cukup banyak, sudah berkembang banyak, penyebaran secara massal,” jelasnya dalam Konferensi Pers di Depok, Jawa Barat, Rabu (09/11/11).

Tak hanya itu, ia pun mengakui bahwa pihak sekolah tak memiliki kantin dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Sehingga, siswa membeli jajanan di kantin luar sekolah yang tidak higienis dan berbentuk gubuk-gubuk.

“Anak-anak nongkrongknya di luar sekolah, tak hanya itu dari hasil penelitian dan wawancara, ternyata ada pemilik kantin yang keluarganya kena penyakit itu. Kami menduga penularannya dari situ,” katanya.

Untuk membuktikannya, ujar Hardi, harus dilakukan tes secara Swab atau usap dubur penyebar penyakit.

“Namun yang bersangkutan masih belum bersedia, karena itu kami minta pak Lurah untuk membujuk, kemudian untuk hasil uji sampel makanan dan minuman kita masih menunggu hasil uji laboratorium di IPB Bogor,” tandasnya.

sumber :

Tanggapan
Awal dari Kejadian Luar Biasa (KLB) ini sudah pasti berasal dari lingkungan yang tidak sehat di sekitar para korban. Seperti yang dituturkan bahwa SMKN 2 tidak memiliki kantin dan UKS, para siswa pun terpaksa membeli jajanan di luar sekolah, yang diperkirakan kurang higenis. Sumber lain menyebutkan bahwa sekolah ini juga tidak memiliki sanitasi yang baik, air bak di toilet terlihat keruh, bahkan beberapa toilet tidak berfungsi.

Kejadian seperti ini butuh perhatian dari pemerintah setempat, bukan hanya tindakan pengobatan, tapi juga pencegahan agar kejadian ini tidak terulang di sekolah tersebut dan juga di sekolah-sekolah lain.
Sumber lain menyebutkan bahwa di SMKN 2 telah dilakukan pembersihan dan kegiatan pembelajaran telah dilaksanakan kembali  14 November minggu lalu.

Kamis, 17 November 2011


Ilustrasi:



  Seperti contoh di atas, halaman pertama pada setiap bab akan berbeda posisinya dengan halaman-halaman yang lain. Biasanya untuk pengaturan seperti ini, ada yang memisahkan setiap bab-nya dalam dokumen yang berbeda. Tetapi dengan penggunaan section break, kita dapat menggabungkan beberapa bab dalam dokumen yang sama.


Yak, inilah tahap-tahapnyaa  : 
  1. Klik ganda pada header/footer untuk memunculkan Header & Footer Tools.
  2. Pada Design tab, grup Options, centang kotak Different First Page.
  3. Pada halaman pertama, buat nomor halaman seperti contoh pada gambar.
  4. Kemudian pindah ke halaman kedua, dan beri nomor halaman di kanan atas.
  5. Selanjutnya kita akan membuat section baru untuk memisahkan antar bab.
  6. Taruh kursor di bagian yang ingin dibuat section baru (contoh pada gambar: di tulisan Chapter 2).
  7. Pada Page Layout tab, Page Setup, klik Breaks.
  8. Dalam grup Section Breaks , pilih jenis break Next Page. Sekarang lihat format nomor halaman pada section 2 akan sama dengan section 1.
  9. Selanjutnya bila kita ingin menambahkan bab baru, ikuti langkah 6-8.

Selamat mencobaa..~  ^^