Penyebab Awal Penyebaran Virus Hepatitis di Depok
DEPOK - Penyebaran virus Hepatitis A terus menular begitu cepat di Depok, Jawa Barat. Hanya dalam kurun waktu dua minggu, sejak 25 November Oktober 2011 terdapat 90 siswa dan guru SMKN 2 Sawangan, Depok terserang penyakit ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Hardiono menegaskan, parameter yang digunakan untuk menetapkan menjadi status Kejadian Luar Biasa (KLB) lantaran terdapat dua kali lipat kenaikan angka kasus. Masa inkubasi, lanjutnya, yakni antara dua hingga enam minggu.
“Kenaikan 100 persen dari tahun sebelumnya, wabah memang besar karena jumlah penyakit yang cukup banyak, sudah berkembang banyak, penyebaran secara massal,” jelasnya dalam Konferensi Pers di Depok, Jawa Barat, Rabu (09/11/11).
Tak hanya itu, ia pun mengakui bahwa pihak sekolah tak memiliki kantin dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Sehingga, siswa membeli jajanan di kantin luar sekolah yang tidak higienis dan berbentuk gubuk-gubuk.
“Anak-anak nongkrongknya di luar sekolah, tak hanya itu dari hasil penelitian dan wawancara, ternyata ada pemilik kantin yang keluarganya kena penyakit itu. Kami menduga penularannya dari situ,” katanya.
Untuk membuktikannya, ujar Hardi, harus dilakukan tes secara Swab atau usap dubur penyebar penyakit.
“Namun yang bersangkutan masih belum bersedia, karena itu kami minta pak Lurah untuk membujuk, kemudian untuk hasil uji sampel makanan dan minuman kita masih menunggu hasil uji laboratorium di IPB Bogor,” tandasnya.
Tanggapan
Awal dari Kejadian Luar Biasa (KLB) ini sudah pasti berasal dari lingkungan yang tidak sehat di sekitar para korban. Seperti yang dituturkan bahwa SMKN 2 tidak memiliki kantin dan UKS, para siswa pun terpaksa membeli jajanan di luar sekolah, yang diperkirakan kurang higenis. Sumber lain menyebutkan bahwa sekolah ini juga tidak memiliki sanitasi yang baik, air bak di toilet terlihat keruh, bahkan beberapa toilet tidak berfungsi.
Kejadian seperti ini butuh perhatian dari pemerintah setempat, bukan hanya tindakan pengobatan, tapi juga pencegahan agar kejadian ini tidak terulang di sekolah tersebut dan juga di sekolah-sekolah lain.
Sumber lain menyebutkan bahwa di SMKN 2 telah dilakukan pembersihan dan kegiatan pembelajaran telah dilaksanakan kembali 14 November minggu lalu.
0 comments:
Posting Komentar