Senin, 16 April 2012

KEINDAHAN

I. KEINDAHAN DAN ESTETIKA 


1. Konsep Keindahan 


Keindahan berasal dari kata dasar “indah”, yang dapat diartikan bagus, cantik, molek, dan permai, yaitu sifat yang menyenangkan, menggembirakan, menarik perhatian, dan tidak membosankan yang melekat pada suatu objek. Objek terseut berbentuk konkret, dapat berupa benda, ciptaan, perbuatan, atau keadaan. Melalui pancaindra unsur rasa dalam diri manusia berkomunikasi dengan objek yang kongkret tersebut. 



2. Estetis dan Estetika 


Estetis artinya sifat indah berasal dati bahasa Yunani “aisthesis”. Estetika adalah ilmu yang mengkaji tentang sifat estetis suatu objek. Estetika merupakan bagian dari kajian ilmu filsafat yang menelaah dan membahas aspek-aspek keindahan sesuatu, yaitu mengenai rasa, sifat, norma, cara menanggapi dan membandingkannya dengan menggunakan penilaian perasaan. Objek telaah estetika ialah:
  • Rasa keindahan 
  • Sifat keindahanNorma keindahan 
  • Cara menanggapi keindahan (way of sensing beauty) 
  • Cara memperbandingkannya (way of comparing beauty) 


3.Sifat Keindahan 

  • Keindahan itu kebaikan 
  • Keindahan itu keaslian 
  • Keindahan itu keabadian 
  • Keindahan itu kewajaran 
  • Keindahan itu kenikmatan 
  • Keindahan itu kebiasaan 
  • Keindahan itu relatif

II. KEINDAHAN DAN KEBUDAYAAN


1. Hubungannya dengan Kebudayaan


Dalam hal keindahan, terdapat hubungan antara estetis dengan kebudayaan. Estetis adalah rasa yang terdapat dalam diri manusia sebagai unsur budaya, sedangkan kebudayaan adalah pantulan dari estetis dalam diri manusia, baik yang berupa sikap dan perilaku maupun berupa karya cipta. Dengan kata lain, kebudayaan memiliki rasa keindahan dan karenannya kebudayaan itu menyenangkan,menggembirakan, menarik perhatian dan tidak membosankan. 

2. Keindahan dalam Kebudayaan 

Dalam kebudayaan itu terdapat keindahan yang senantiasa dipelihara kelestarian dan kelangsungannya, misalnya kehalusan tutur bahasa, kerapian cara berpakaian, atau kemegahan Candi Borobudur dan Tajmahal.Peribahasa mengatakan bahwa “bahasa menunjukkan bangsa”, “budi bahasa menunjukkan status”. Bahasa merupakan kebudayaan yang membuktikan status seseorang (bangsa).


III. KEINDAHAN DAN KARYA CIPTA 

1. Kontemplasi dan Ekstasi

Keindahan melalui selera seni didasari oleh factor kontemplasi (contemplation) dan factor ekstasi (ecstasy).

Dalam kamus Inggris-Indonesia oleh John M. Echols dan Hassan Shadily (1995),
kontemplasi :
menurut arti kata adalah perenungan, pemikiran, dan penetapan tentang sesuatu. Dalam konteksnya dengan keindahan, kontemplasi merupakan perenungan, pemikiran, dan penetapan, tentangsesuatu yang indah dan ini cara mengisi waktu yang menyenangkan. Dalam kamus tersebut,

ekstasi :
menurut arti kata adalah kegembiraan luar biasa mengenai sesuatu. Dalam konteksnya dengankeindahan, ekstasi adalah rasa gembira dan senang melihat atau mengalami sesuatu yang indah.

2. Keindahan, Keserasian, Kehalusan

Dalam keindahan tercermin unsur keserasian dan kehalusan.

Keserasian :
adalah kemampuan menata sesuatu yang dapat dinikmati orang lain karena indah. Keserasian itu dikatakan indah karenacocok, sesuai, pantas, serta keterpaduan beberapa kualitas.

Kehalusan :
adalah kemampuan menciptakan sikap, perilaku, perbuatan, tutur kata, maupun cara berbusana yang menyenangkan, menarik, danmenggembirakan orang lain. Kehalusan itu dikatakan indah karena lemah lembut, rendah hati, sopan santun, baik budi bahasa, beradab, serta bermoral.

3. Kreativitas dan karya cipta

Untuk memenuhi kebutuhan akan keindahan, manusia berkreativitas menghasilkan karya cipta. Karya cipta didasari dan dipengaruhi oleh pengalaman hidup atau oleh kenyataan yang terjadi dimasyarakat. Pengungkapan keindahan dan keburukan dalam karya cipta didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula.

Berikut alasan/motivasi dan tujuan para penulis (sastrawan)menciptakan keindahan dan sekaligus mengungkapkan keburukan melalui karya cipta mereka:

a)Nilai dan sistem nilai yang sudah usang; layar terkembang oleh Sutan Takdir Alisyahbana

b)Kemerosotan moral; bersatulah pelacur-pelacur kota Jakarta oleh W.S. Rendra

c)Penderitaan manusia; lagu “perdamaian” oleh Bimbo group

d)Diskriminasi etnis atau asal usul;

e)Keagungan Tuhan;


4. Pengaruh Keindahan Pada Jiwa Manusia

Melalui berbagai pendekatan, akan dapat dirasakan pengaruh keindahan terhadap jiwa manusia. Pengaruh tersebut akan terwujud dalam bentuk kehalusan sikap, tingkah laku, dan perbuatanmanusia. Dengan karya cipta khususnya karya seni budaya dapat dibina kehalusan jiwa. Kehalusan jiwa menjadi cermin budi pekerti yang baik.


sumber : http://www.scribd.com/doc/57613533/catatan-ibsd

0 comments:

Posting Komentar