Kepergok Maling Motor, SLM Tewas Dihajar Massa
Jakarta - SLM (36) menjadi bulan-bulanan warga Cakung Barat, Jakarta Utara, hingga tewas. SLM diamuk massa, setelah kepergok hendak mencuri motor Yamaha Vixion milik Sukardi.
"Kejadian Pukul 19.00 WIB di Jl Tipar Cakung Barat, Jakarta Utara. Pelaku tewas setelah sempat dilarikan ke RS Polri Kramat Jati," jelas Kasie Humas Polsek Metro Cakung, Ipda Soetrisno, dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Rabu (28/12/2011) malam.
Menurut Soetrisno, aksi SLM diketahui pemilik saat hendak menggondol Yamaha Vixion dengan nomor polisi B 6017 UPP. Saat melakukan aksinya, SLM diteriaki maling oleh sang pemilik.
"Langsung warga menghampiri dia, dan dijadikan sasaran kemarahan," katanya.
Usai diamuk, SLM digiring oleh warga ke Polsek Cakung dengan kondisi luka parah, namun nyawa SLM tak tertolong lagi lantaran ia menerima banyak pukulan dari warga. Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan.
"Kita masih periksa saksi dan pemilik motor, selain itu petugas juga tengah melakukan olah TKP untuk mencari barang-barang pelaku, seperti kunci leter T yang diduga dibawa pelaku," papar Soetrisno.
(her/her)
"Kejadian Pukul 19.00 WIB di Jl Tipar Cakung Barat, Jakarta Utara. Pelaku tewas setelah sempat dilarikan ke RS Polri Kramat Jati," jelas Kasie Humas Polsek Metro Cakung, Ipda Soetrisno, dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Rabu (28/12/2011) malam.
Menurut Soetrisno, aksi SLM diketahui pemilik saat hendak menggondol Yamaha Vixion dengan nomor polisi B 6017 UPP. Saat melakukan aksinya, SLM diteriaki maling oleh sang pemilik.
"Langsung warga menghampiri dia, dan dijadikan sasaran kemarahan," katanya.
Usai diamuk, SLM digiring oleh warga ke Polsek Cakung dengan kondisi luka parah, namun nyawa SLM tak tertolong lagi lantaran ia menerima banyak pukulan dari warga. Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan.
"Kita masih periksa saksi dan pemilik motor, selain itu petugas juga tengah melakukan olah TKP untuk mencari barang-barang pelaku, seperti kunci leter T yang diduga dibawa pelaku," papar Soetrisno.
(her/her)
Tanggapan :
Peristiwa seperti ini sudah sangat sering terjadi di Indonesi sejak dulu. Kenapa harus main hakim sendiri? Pelaku sudah ada, saksi juga sudah ada, bukankah sebaiknya langsung diserahkan ke polisi? Pelaku pencurian memang salah, tapi warga yang main hakim sendiri lebih salah. Bahkan mungkin bila dipikirkan, pelaku melakukan pencurian, sedangkan warga melakukan pembunuhan, kesalahan lebih besar dilakukan oleh warga. Negara memiliki hukum dan aturan sendiri dalam mengatur kehidupan bernegara, alangkah baiknya jika masyarakat menyerahkan pelaku kejahatan kepada pihak berwenang supaya diproses sesuai hukum yang berlaku.
Peristiwa seperti ini sudah sangat sering terjadi di Indonesi sejak dulu. Kenapa harus main hakim sendiri? Pelaku sudah ada, saksi juga sudah ada, bukankah sebaiknya langsung diserahkan ke polisi? Pelaku pencurian memang salah, tapi warga yang main hakim sendiri lebih salah. Bahkan mungkin bila dipikirkan, pelaku melakukan pencurian, sedangkan warga melakukan pembunuhan, kesalahan lebih besar dilakukan oleh warga. Negara memiliki hukum dan aturan sendiri dalam mengatur kehidupan bernegara, alangkah baiknya jika masyarakat menyerahkan pelaku kejahatan kepada pihak berwenang supaya diproses sesuai hukum yang berlaku.
0 comments:
Posting Komentar