Senin, 09 Januari 2012

Tugas 15

Ribut Antarkelompok, Angkot Dirusak

SUKABUMI, KOMPAS.com - Sebuah angkot trayek 10 yang melayani rute Selabintana sampai Kota Sukabumi dirusak segerombolan orang di Jalan RE Martadinata, Kota Sukabumi, Minggu (8/1/2012) sekitar pukul 19.00. Saat kejadian, ada empat penumpang di dalam angkot.
"Gerombolan orang itu naik mobil bak terbuka dari arah berlawanan. Tiba-tiba dari baknya turun sekitar sepuluh orang bersenjata. Salah satu dari mereka bertanya apakah saya anggota salah satu kelompok? Saya jawab bukan, tetapi mereka langsung merusak mobil," kata supir angkot itu, Erwin Saputra (25).
Erwin melihat para penyerang menggenggam senjata tajam, seperti samurai, golok, dan pisau. Menurut dia, penyerang langsung merusak angkot dengan sasaran memecahkan kaca depan, belakang, dan samping. Namun tidak ada yang langsung menyerang penumpang.
Saat itu, ada lima penumpang di angkot itu, satu di antaranya ada yang sempat turun. Penumpang yang tersisa mengalami luka goresan akibat terkena pecahan kaca. Erwin yang melindungi kepalanya dari pukulan penyerang juga menderita lecet di lengan kanannya.
Penyerangan berlangsung sekitar 10 menit. Erwin berhasil melarikan diri menyusuri Jalan Ir Djuanda dan berhenti di halaman kantor Balai Kota Sukabumi. Tak lama kemudian, polisi datang dan membawa angkot itu ke kantor Polres Sukabumi Kota.

Ribut antarkelompok
Usup (53), pemilik angkot itu menduga penyerangan terkait dengan persaingan antarkelompok supir angkot. Usup berharap, permasalahan pribadi supir jangan sampai berimbas pada pengrusakan fasilitas umum.
Petugas polisi di Polres Sukabumi Kota menyebutkan, keributan antarkelompok yang beranggota supir angkot kerap terjadi. Di wilayah Sukabumi, ada dua kelompok yang sering bertikai. Pertikaian itu biasanya berimbas pada pengrusakan angkot.


Tanggapan:

Terjadi lagi keributan antarkelompok, yang seringkali berawal dari hal-hal sepele. Keributan seperti merupakan masalah yang semestinya tidak perlu terjadi jika para supir angkot bersaing secara sehat. Tidak ada keuntungan yang didapat dengan melakukan pengrusakan fasilitas umum, justru akan membuat para pelaku berurusan dengan polisi.
Mungkin karena moral dan pikiran masyarakat memang sudah buruk, menyebabkan sulitnya berpikir unuk mencari solusi dari masalah-masalah sepele.


0 comments:

Posting Komentar